Jumat, 27 Februari 2015

I B U

I B U

 https://scontent-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xpf1/v/t1.0-9/10388186_720164251437696_4850741407013021793_n.jpg?oh=02fbbf849b51edde39ba3bfb44dbc126&oe=55969CE0

Aku bukanlah seorang pujangga yang bisa mendeskripsikan seorang Ibu dengan kata-kata Indah nan menawan. Aku hanyalah seorang pelajar yang berkeinginan untuk menulis mengenai Ibu.

Ibu adalah seorang yang sangat berarti di dalam kehidupanku. Sungguh. Akupun tak mengerti betapa kuatnya seorang anak yang tetap ceria meskipun telah ditinggal Ibunya sejak lahir.
Aku sungguh bersyukur, karena hingga saat ini aku masih diberikan kesempatan untuk bersama dengan Ibu. Ibu yang selalu sabar dan kuat setiap mengahadapi anak-anaknya, merawat anak-anaknya, menasehati anak-anaknya.

Ibuku pernah menangis ketika dia menasehatiku, katanya aku harus bisa menjadi anak yang soleha biar nanti di akhirat Ibu diringankan ketika diminta pertanggung jawaban.
Ibu andai aku diberi kesempatan untuk meminta.

Minggu, 01 Februari 2015

Janji



Sebuah tulisan mengingatkan ku begitu cepatnya waktu ini berjalan. Tulisan itu ada di blog ini, tulisan ketika aku masih dalam kadar ‘remaja’ yaitu tulisan mengenai Tahun Baru 2014 dengan begitu berarti tulisan itu sudah satu tahun yang lalu. Lantas aku berpikir seolah mengingat kembali, Kejadian apa yang sudah aku lakukan selama satu tahun kebelakang? Apa yang sudah aku hasilkan selama satu tahun kemarin? Rasanya tidak ada, tidak ada hal yang berarti.

Sedih sekali diri ini, seolah-olah aku menyianyiakan waktu ku selama satu tahun penuh, menjalani aktivitas tanpa ada hal yang aku dapat, tanpa ada hasil yang aku persembahkan bahkan mungkin aku menyianyiakan waktu lebih banyak ketimbang aku berusaha berjuang untuk sebuah pencapaian.
Apa itu sebenarnya yang aku mau? Ya Allah.. sungguh malu diri ini, Sungguh dungu diri ini. Terjebak didalam kebodohan, terjebak di dalam kemunduran.