Kamis, 09 Februari 2017

dear myself

 
Heh.
Kamutuh ya, orang-orang mah udah pada keluar dari tempat istirahat mereka. Ada yang cari ilmu, ada yang cari uang dan ada juga yang sekedar cari udara segar. Sedangkan kamu? Diem aja dikamar? Semedi? Main hape aja terus.. kamu kira waktu mau nungguin kamu selesai main hape? Emang kamu siapanya waktu? Ibuknya?! Waktu bakalan ninggalin kamu.. bahkan saat kamu ga sadar pun waktu udah ninggalin kamu jauuuuh. 

Kenapa sih suka ga menghargai waktu gitu? Ayolah sekali-sekali jadi orang yang produktif. Pagi-pagi tuh coba deh lari sampe ke tempat ibu-ibu jual serabi, pas sampe disana

Rabu, 24 Agustus 2016

Perjalanan..


Hari ini adalah tepat sudah  4 hari aku di sumedang.Ternyata, merantau tak seindah yang kupikirkan atau aku terlalu cepat menyimpulkan?Begitu banyak kenyamanan dan begitu banyak orang-orang yang aku sayangi harus aku tinggalkan, begitu sulit hati ini untuk menerima, begitu susah diri ini untuk beradaptasi. Sesusah itu? Ah, lagi-lagi aku memang terlalu cepat menyimpulkan..Mungkin nanti ketika aku membaca ulang tulisan ini aku akan menertawakan diriku sendiri. semoga kesendirian yang aku lewati & perjalanan jauh yang aku tempuh dapat memberikan 

Jumat, 29 Januari 2016

Cita-cita..



CITA-CITA?
“nanti pas kuliah mau masuk jurusan apa?”
“doain aja mau masuk jurusan kedokteran”
“wah, hebat banget calon dokter”

“nanti pas kuliah mau masuk jurusan apa?”
“doakan ya, semoga masuk jurusan PGSD”
“oh, mau jadi guru SD ya??”

Iya, aku.
Dulu gak ngerti sih kenapa pengen banget jadi Guru.
Mungkin, karena aku liat guru yang ngajar aku waktu TK itu baik banget? Ya, mungkin..
Dulu setiap ada kolom cita-cita pasti aku bakalan ngisi Guru. Pokoknya pengen jadi Guru. Titik.
Tapi, semua berubah saat Negara api menyerang. Eh, gakdeng. Jadi, waktu aku masuk awal-awal SMA entah kenapa aku pengen jadi Dokter, alasannya karena pengen ngebantuin orang yang sakit tapi gak punya uang terus juga pengen jadi Dokter relawan ke Gaza #IniBeneran #TanpaPencitraan #RealNoFake #AkuGakMaksutRiya #Ok

Etapi, aku baru sadar kalo ternyata dengkul ini lemes kalo ngeliat luka-luka yang parah kayak kaki bolong atau operasi otak. Entah kenapa jadi cemen gituL padahal dulu aku berani ngeliat darah!! Iya, darah bekas digigit nyamuk..
Akhirnya, aku masih harus mencari jati diri. Kira-kira aku bagusnya jadi apa ya besar nanti?
Dan, aku nanya ke temen-temen dekat aku.
Terus aku mendapat saran untuk masuk di jurusan komunikasi. Katanya, aku ini bagus kalo lagi ngomong. Uhm, maksudnya pinter ngomong gitu.. pinter ngehasut..
Iya sih, tapi.. entah kenapa aku masih kurang “klik” jadi aku mencoba mencari lagi.
Sampai aku menganalisa diri aku sendiri, ternyata aku ini sering ditanya tentang solusi masalah hidup terus aku juga seneng belajar mengenai sifat-sifat manusia..  jadi bisa disimpulkan, aku pengen masuk jurusan ARSITEK, hehe becanda aku pengen masuk jurusan psikolog. Ok, fix psikolog.

Berbulan-bulan sudah jurusan psikolog menjadi target aku nanti pas kuliah sampai sebuah test mematahkan analisa ku. Yaitu, aku tes stifin. Stifin itu semacam tes sidik jari, kalian bisa searching itu di google #NoPromosi.
Hasil dari tes tersebut mengatakan bahwa aku tidak cocok untuk masuk jurusan psikologi karena aku adalah seorang Intuinting Exstrovert. Jadi ya gitu..
Singkat cerita aku bingung lagi, sampe pada akhirnya aku mengingat cita-cita ku dulu yaitu menjadi orang kaya. Eh, menjadi Guru. Dengan ridho illahi akhirnya aku memilih jadi Guru.

Kenapa sih mau jadi Guru?
Karena..

Jumat, 30 Oktober 2015

Hujan.



 https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xap1/v/t1.0-9/12189924_974193252623883_6939343647449036362_n.jpg?oh=d28b86452033076c4c5e44fe1fd48787&oe=56D15144
Hujan..
Akhirnya kota Palembang di guyur hujan, setelah sekian lama kering berkabut asap, akhirnya kota ini merasakan hujan..
Tadi, barusan saja..
Tak kuhiraukan air yang jatuh membasahi tubuh, tetap kupacu motorku dalam perjalan pulang kerumah. Aku rela basah kuyup karena air yang berjatuhan dari langit ini. Sungguh, aku sangat sangat merindukan hujan.
Lantas aku biarkan seluruh air hujan membasahi diri ini, tanpa perlu aku untuk berteduh, meski jemari dan bibir telah menggigil kaku. Karena, aku begitu merindukan hujan.

Minggu, 18 Oktober 2015

Lagi-lagi mengeluh..



Ok, malem ini aku cuman ingin berkeluh kesah untuk yang kesekian kali-nya.

Bukan kah setiap manusia itu harus bersyukur terhadap apa yang telah diberikan kepada dirinya? Ya, jelas. Aku menulis ini bukan berati aku tak bersyukur, aku hanya lelah. Lelah dengan perilaku orang yang tak pernah mengerti keadaan orang lain, lelah dengan ke-egoisan, lelah dengan sifat malas ini, lelah dengan kesibukan.
Kalian pernah merasakan? Ketika seluruh dunia menuntut kamu untuk terus berkerja, berkerja & berkerja sedangkan di sisi lain kamu butuh untuk fokus terhadap urusan pribadimu sendiri?
Ya, aku pernah.

Minggu, 10 Mei 2015

Ketika..



Ketika cinta telah membelenggu, maka nafsu akan mengikuti.

Andai aku dapat mengubah waktu,
Aku ingin merubah semua masa lalu-ku yang semu,
Aku hanya dapat menyesali bahwa apa yang telah aku lakukan dulu adalah salah,
Apa yang telah aku lakukan dulu adalah hina.
Telah kotor hati ini karena cinta yang buta,
Telah kotor diri ini karena cinta yang belum semestinya.

Jumat, 27 Februari 2015

I B U

I B U

 https://scontent-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xpf1/v/t1.0-9/10388186_720164251437696_4850741407013021793_n.jpg?oh=02fbbf849b51edde39ba3bfb44dbc126&oe=55969CE0

Aku bukanlah seorang pujangga yang bisa mendeskripsikan seorang Ibu dengan kata-kata Indah nan menawan. Aku hanyalah seorang pelajar yang berkeinginan untuk menulis mengenai Ibu.

Ibu adalah seorang yang sangat berarti di dalam kehidupanku. Sungguh. Akupun tak mengerti betapa kuatnya seorang anak yang tetap ceria meskipun telah ditinggal Ibunya sejak lahir.
Aku sungguh bersyukur, karena hingga saat ini aku masih diberikan kesempatan untuk bersama dengan Ibu. Ibu yang selalu sabar dan kuat setiap mengahadapi anak-anaknya, merawat anak-anaknya, menasehati anak-anaknya.

Ibuku pernah menangis ketika dia menasehatiku, katanya aku harus bisa menjadi anak yang soleha biar nanti di akhirat Ibu diringankan ketika diminta pertanggung jawaban.
Ibu andai aku diberi kesempatan untuk meminta.